Enter your keyword

Lestarikan Lingkungan Pangandaran: Menanam Mangrove Di Estuari Bulak Setra

Lestarikan Lingkungan Pangandaran: Menanam Mangrove Di Estuari Bulak Setra

Lestarikan Lingkungan Pangandaran: Menanam Mangrove Di Estuari Bulak Setra

Pada Rabu pagi (15/9), kompleks Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI) terlihat lebih ramai daripada biasanya. Pagi itu, siswa-siswi dari SMP Negeri 1 Pangandaran, terlihat satu persatu memasuki pelataran akuarium PIAMARI.

Salah satu agenda yang dilaksanakan oleh siswa SMP Negeri 1 Pangandaran di PIAMARI ini adalah menanam bibit mangrove di Estuari Bulaksetra. Estuari merupakan perairan setengah tertutup yang menghubungkan antara air tawar dan juga air laut. Estuari Bulaksetra ini merupakan habitat alami dari tanaman mangrove yang membentang dari sebelah barat, sebelah utara, hingga sebelah timur kompleks PIAMARI.

Penanaman mangrove oleh siswa SMP Negeri 1 Pangandaran tersebut didampingi oleh Guru, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB), Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan PIAMARI.

Acara penanaman bibit mangrove ini dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Untuk acara ini, telah disiapkan sekitar 200 buah bibit jenis Rhizopora sp. Dari seluruh jenis mangrove, Rhizophora sp. ini dianggap lebih mudah untuk ditanam.

Sebelum acara dimulai, telah ditandai tempat menanam dengan bilah-bilah bambu yang ditancapkan di area estuari. Bambu ini nantinya juga berfungsi untuk mengikat bibit mangrove supaya tidak terbawa arus atau terhempas gelombang. Bambu-bambu ini ditancapkan dengan jarak 1,5 meter antar satu sama lain untuk memberi ruang pada akar mangrove untuk tumbuh. Bibit mangrove juga telah disiapkan dalam polybag dengan media tanam lumpur.

Ketika memindahkan bibit ke area tanam, area tanam perlu digali terlebih dahulu dengan tangan. Setelah itu, bibit beserta lumpurnya diletakkan ke dalam lubang tersebut dan ditutup kembali. Batang bibit mangrove yang telah tertanam tadi lalu diikat ke bilah-bilah bambu dengan tali rafia yang juga telah disiapkan.

Adapun alasan mengapa penanaman mangrove ini dilakukan karena mangrove memiliki banyak sekali manfaat untuk ekosistem pesisir maupun manusia. Habitat mangrove merupakan rumah bagi banyak sekali biota darat maupun biota pesisir, seperti siput, kepiting, ikan-ikan kecil, dll.

Selain itu, mangrove merupakan ekosistem penyerap karbon terbesar dan berdampak mengurangi pemanasan global. Ekosistem mangrove juga efisien untuk mengurangi energi gelombang yang datang dari arah laut. Sehingga, ekosistem mangrove dapat mengurangi dampak kerusakan gelombang tinggi atau bahkan tsunami.

Kegiatan ini berlangsung sekitar 20 menit. Penanaman mangrove selesai hingga sekitar pukul 09.00 WIB. Siswa-siswa lalu diarahkan untuk membersihkan diri, mengganti pakaian, beristirahat sekaligus makan cemilan sebelum mengikuti tur akuarium PIAMARI.

Penanaman bibit mangrove ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Komunitas Sains dan Teknologi untuk PIAMARI dalam Eksperimen Skala Kecil Ekosistem Terumbu Karang Indonesia di Akuarium”. Rangkaian acara ini merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kerja Sama Pusat Riset Kelautan dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. (Oleh Farah Kartika Dewi – FITB ITB)

Hits: 11

EnglishIndonesia