Kisah Inspiratif Anak Supir Taksi Lulus di ITB (Meteorologi) Berpredikat Cumlaude
fitb.itb.ac.id; 21 Oktober 2019 dikutip dari laman prfmnews.com
Redaksi Oleh : Denis Pebrian
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi
BANDUNG, (PRFM) – Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk belajar di perguruan tinggi negeri demi menggapai cita-cita. Banyak upaya bisa dilakukan asal mau berusaha dan bersungguh-sungguh. Salah satunya ialah dengan mengikuti program beasiswa Bidikmisi dari pemerintah.
Program beasiswa Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai, namun kurang mampu secara ekonomi. Mohammad Tio Faizin (21 tahun) adalah salah satu mahasiswa ITB penerima beasiswa Bidikmisi tersebut.
Tio lulus dari Program studi Meteorologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian dengan IPK Cumlaude, 3.74. Dia resmi diwisuda pada Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2019/2020, Sabtu, 19/10/2019, di Gedung Sabuga ITB.
Tio merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Adi Gunawan dan Iswati. Ayahnya yang merupakan seorang supir taksi di Kota Bandung mengaku bangga dengan prestasi anaknya yang bisa kuliah tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
“Yang pasti ayah dan ibu juga tenang, jadi seperti hilang beban untuk membiayai anak sekolah. Malah Tio dapat pemasukan atau uang bulanan dari ITB juga. Yang pasti tenang, bangga dan lega,” ujar Tio saat on air di 107,5 PRFM News Channel sore ini.
Tio menekankan pentingnya mempertahankan nilai baik dan prestasi semasa SMA, untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Ia juga berpesan bila ada yang ingin bisa seperti dirinya untuk gigih dalam mencari tahu informasi mengenai beasiswa tersebut.
“Buat teman-teman yang tidak mampu secara finansial, jangan putus asa, karena kalau prestasi kalian di SMA konsisten, Insyaallah dapet (Beasiswa),” pesannya.
Sebelum tahu soal info beasiswa Bidikmisi, Tio mengaku sempat tidak percaya diri untuk melanjutkan kuliah dan memilih untuk bekerja. Namun karena didukung oleh Guru Bimbingan Konselingnya semasa sekolah di SMAN 1 Kota Bandung membuatnya semakin percaya diri untuk masuk ke ITB.
“Waktu belum tahu bidikmisi, itu bener-bener kepikiran. Kayaknya mau langsung kerja aja. Tapi waktu kelas dua dari Guru BK di Sekolah ngasih informasi banyak soal bidikmisi jadi makin pede. Ditambah ada kakak-kakak dari ITB yang ke Sekolah jadi makin percaya diri masuk ke ITB, yang penting Tio nya mau untuk berjuang,” ceritanya.
Selain itu dukungan dari orang tua selama kuliah membuatnya bisa lulus tepat waktu. Terutama dengan kerja keras ayahnya, ia juga menerima beasiswa dari perusahaan ayahnya bekerja.
“Ibu semangatin terus saat Tio kuliah. Kalau dari ayah, tiap hari kan narik taksi juga, bahkan di kantor taksi ayah ada beasiswa. Jadi beasiswa itu diperjuangin sama ayah dan Tio di kampus. Jadi meskipun prestasi Tio bagus, tapi kinerja ayah di taksinya engga bagus ga akan dapet. Tapi karena ayahnya berjuangnya bagus jadi Tio dapet beasiswa juga dari kantornya ayah,” ujarnya.
Tio juga terharu sekaligus bersyukur karena pesan-pesannya dibaca oleh Wakil Rektor Akademik didepan ribuan wisudawan. Hal ini membuat kedua orang tuanya semakin bangga kepadanya.
Untuk rencana berikutnya setelah Lulus, Tio yang kini sudah mendapatkan kerja mengaku akan berjuang supaya bisa kuliah S2 ke luar negeri.
“Sekarang kebetulan udah dapet kerja. Tapi tetap mau berjuang S2 ke luar negeri,” pungkasnya.
Hits: 91