Rubens Setiawan Mahasiswa TPB FITB 2021 Meraih Perak pada Ajang “17th International Geography Olympiad (iGeo) 2021”
Perkenalkan, saya Rubens Setiawan, mahasiswa baru program Tahap Persiapan Bersama Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Angkatan 2021 dan telah dijuruskan ke program studi Meteorologi untuk tahun kedua melalui program peminatan SNMPTN. Sebelumnya, puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya bangga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di ITB, tepatnya di FITB yang memang sudah saya idam-idamkan sejak awal masuk SMA. Perjuangan saya tersebut juga tak luput dari banyaknya dukungan dari berbagai pihak serta keikutsertaan dan prestasi pada ajang-ajang terkait ilmu geografi dan kebumian. Saya telah mengikuti dan menjuarai OSN Geografi pada tahun 2019 dan berbagai lomba yang diselenggarakan oleh universitas, salah satunya adalah OGG FITB 2020. Puncak dari prestasi saya tersebut ketika berhasil menjadi perwakilan Indonesia pada ajang 17th International Geography Olympiad (iGeo) 2021 yang diselenggarakan secara daring di Istanbul, Turki.
Pada tanggal 11-16 Agustus 2021 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti iGeo 2021 sebagai salah satu dari empat perwakilan Indonesia, yaitu saya, Pradipta Widipratama, Jescenia Diani, dan Gammanda Latief. Meskipun teknis perlombaan atau pengerjaan soal olimpiade dilaksanakan secara individu, tetapi Tim Indonesia akan tetap bekerja sama dalam pembuatan dan presentasi poster tentang Climate Change yang turut dikompetisikan dalam ajang iGeo ke-17 tersebut.
Sebagai gambaran umum, 17th International Geography Olympiad (iGeo) 2021 diikuti oleh 180 siswa dari 46 negara di dunia dan terdiri dari 3 tahapan tes, yaitu Tes Multimedia berupa soal gambar atau grafik untuk menguji kemampuan penerapan konsep-konsep geografi yang telah dipelajari, Written Response Test untuk menguji kemampuan analisis secara mendalam tetapi padat dalam menghadapi problematika geografi yang disajikan dalam soal-soal uraian, serta Field Work Exercise untuk menguji kemampuan pengukuran spasial, teknis, keterampilan, dan perencanaan wilayah yang sudah ditentukan di lokasi host sebagai bagian tak terpisahkan dari kemampuan lapangan geografis walau dilaksanakan dengan media yang terbatas melalui media daring. Selain itu, ada pula penilaian pada sesi presentasi dan pameran poster tentang Climate Change di negara masing-masing yang disajikan dalam bentuk pemaparan beserta tanya jawab dengan peserta dari negara lain.
Dari sudut pandang pribadi, saya tidak memiliki kesulitan berarti saat pengerjaan seluruh tes tersebut, hanya ada satu kesulitan yang lumayan dan memang banyak dikeluhkan oleh peserta lain, terutama di bagian tes Field Work Exercise yang membutuhkan pengetahuan geologis lebih tentang batuan dan mineral. Sesi poster juga merupakan sesi terseru dimana sesi tersebut lebih santai dan bisa berinteraksi dengan peserta lain untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Secara umum, walaupun Tim Indonesia bersama saya dan teman-teman belum bisa mengulang prestasi General Champion di iGeo tahun 2019, perolehan 2 medali perak dan 2 medali perunggu serta 2nd Best Poster Presentation dengan judul “We Wear the Mask Earlier: How Climate Change Worsens Indonesian Forest Fires and Its Countermeasure Policy Evaluation” telah menjadi prestasi yang membanggakan dan patut untuk ditingkatkan serta dipertahankan, mengingat sudah 3 edisi iGeo berturut-turut ini Indonesia selalu cleansheet alias seluruh siswa dari empat perwakilan mendapatkan medali. Semoga prestasi ini dapat selalu dipertahankan dengan tak melupakan bantuan para dosen pengajar dan asisten yang mayoritas juga sedang melaksanakan studi sarjana di ITB.
Selain prestasi secara akademik, ajang 17th International Geography Olympiad (iGeo) 2021 juga memberikan kesempatan yang langka bagi para geograf muda dari seluruh dunia untuk saling bertemu dan berbagi pengalaman walau secara daring karena kondisi pandemi COVID-19. Sampai sekarang, saya masih sering berkomunikasi dengan beberapa teman dari Rusia, Hungaria, dan Thailand melalui media sosial Instagram dan teman-teman dari negara lain melalui grup Facebook. Persahabatan lintas negara inilah yang menjadi kesempatan emas untuk membangun koneksi dengan teman dari negara lain yang akan berguna di masa mendatang ketika kita saling berkunjung ke negara mereka serta menjadi referensi dalam berkarier di cakupan internasional.
Semoga pengalaman saya ini menjadi inspirasi untuk selalu berprestasi di masa pandemi dan membangun koneksi seluas mungkin, terutama untuk teman-teman FITB 2021 yang seangkatan dengan saya. Pengalaman adalah guru terbaik, sehingga carilah pengalaman sebanyak mungkin dengan mengikuti berbagai perlombaan atau kompetisi, tidak usah takut atau malu akan kekalahan karena yang terpenting adalah hikmah di balik setiap kemenangan atau kekalahan tersebut. Semoga sukses dan selamat berproses, teman-teman FITB 2021 secara bersama di TPB FITB, semoga di tahun kedua bisa mendapatkan jurusan yang diinginkan dan berhasil di bakat dan minatnya masing-masing.
Hits: 30