Tingginya Potensi Pertanian Terhalang Kesulitan Irigasi
Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Sebagian mata pencarian penduduknya adalah sebagai petani. Luas lahan sawah di Kabupaten Sumedang mencapai 31.166,8 ha pada saat ini. Salah satu masalah yang dihadapi dalam hal pertanian adalah saluran irigasi.
Dalam menjawab tantangan tersebut, tim ilmuwan ITB melakukan penelitian untuk mengembangkan lokasi yang sesuai untuk dibangun saluran irigasi baru agar dapat membantu petani dalam mengairi sawah.
Agar pembangun irigasi selaras dengan kondisi yang ada, para ilmuwan menggunakan empat parameter utama, yaitu potensi lahan pertanian, kesesuaian lahan, pola aliran sungai, dan potensi kekeringan di Kabupaten Sumedang. Diharapkan dengan penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan saluran irigasi di Kabupaten Sumedang.
Dalam penelitian ini digunakan metode multi-criteria decision making (MCDM) dengan menggunakan tiga parameter utama, yaitu potensi lahan pertanian, kesesuaian lahan, dan potensi kekeringan. Parameter yang digunakan akan diturunkan menjadi kriteria lalu dilakukan penskoran pada setiap kriteria.
“Parameter potensi lahan pertanian adalah kelerengan, curah hujan, jenis tanah, kerawanan banjir, dan hidrologi. Sementara, parameter kesesuaian lahan dan potensi kekeringan yaitu, kelerengan, curah hujan, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Setelah mendapatkan hasil kesesuaian akan dianalisis dengan pola aliran sungai,” kata Dr. Riantini Virtriana, S.T., M.T. selaku ketua tim penelitian ITB.
Hasil yang diidapatkan dari penelitian ini adalah potensi lahan pertanian di Kabupaten Sumedang. Potensi lahan diklasifikasikan menjadi lima kelas, yaitu sangat tidak berpotensi (merah), tidak berpotensi (oranye), cukup berpotensi (kuning), berpotensi (hijau muda), dan sangat berpotensi (hijau tua). Prioritas aliran irigasi diklasifikasikan menjadi lima kelas yaitu, Prioritas I (merah), Prioritas II (oranye), Prioritas III (kuning), Prioritas IV (hijau muda), Prioritas V (hijau tua). Peta prioritas aliran irigasi diilengkapi dengan aliran sungai sebagai pertimbangan dalam pembangunan saluran irigasi yang akan dilakukan.
“Kegiatan pelatihan SIG juga dilakukan untuk Bappeda Kabupaten Sumedang. Ke depannya akan dilakukan studi terkait penyusunan peta risiko bahaya banjir di Kabupaten Sumedang yang berfokus di 3 kecamatan, yaitu Jatinangor, Tanjungsari, dan Cimanggung,” tutur Dr. Riantini.
PENULIS ARTIKEL
Dr. Riantini Virtriana, S.T., M.T. • Kelompok Keahlian Inderaja dan SIG Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB
Sumber: itb.ac.id
.
Hits: 101