Tim Pengmas ITB Kembangkan Konsep Wisata Rendah Karbon di Kawasan Gunung Bromo
Jumat, 7 – November – 2025, 11:01:54 – ( update : 07-11-2025 )
Oleh Mely Anggrini – Mahasiswa Meteorologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
.jpg)
PROBOLINGGO, itb.ac.id – Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) di Desa Wonotoro, Kabupaten Probolinggo, pada 30 Agustus–1 September 2025. Kegiatan bertajuk “Low Carbon Tourism: Pengembangan Pariwisata Rendah Karbon di Kawasan Gunung Bromo” ini bertujuan untuk mendorong pengembangan desa wisata berkelanjutan sekaligus mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui penerapan konsep pariwisata rendah karbon.
Desa Wonotoro merupakan salah satu gerbang utama menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Posisi strategis ini menjadikannya penting sebagai desa penyangga pariwisata, sekaligus menghadirkan tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya kunjungan wisatawan. Potensi tersebut menjadi dasar pemilihan lokasi program, sejalan dengan upaya ITB dalam mendorong konsep pariwisata rendah karbon yang berkelanjutan.
Program ini dipimpin oleh Dr. Susanna, S.Si., M.T. (Kelompok Keahlian Oseanografi Lingkungan dan Terapan) dengan anggota Dr. Andri Hernandi (KK Sistem Spasial dan Kadaster), serta Dr. Iwan Pramesti Anwar, S.Si., M.Si. (KK Oseanografi Lingkungan dan Terapan). Kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa dari FITB ITB sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi multidisiplin.
Rangkaian kegiatan diawali dengan survei awal pada 30 Mei 2025 untuk memetakan potensi lokasi pemasangan instrumen, meliputi area penanaman pohon, titik alat fog harvesting, lampu tenaga surya, charger station, dan pengelolaan tempat sampah. Berdasarkan hasil survei, kantor Kepala Desa Wonotoro ditetapkan sebagai lokasi utama instalasi.
.jpg)
Pada pelaksanaan utama, tim melakukan pengecekan ulang instrumen dan pemasangan fasilitas ramah lingkungan. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 100 pohon yang melibatkan masyarakat setempat sebagai simbol komitmen terhadap penghijauan dan penguatan konsep wisata rendah karbon. Program kemudian ditutup dengan peresmian berbagai fasilitas seperti lampu solar panel, paket charger station tenaga surya, dan alat penangkap embun, yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menjaga keberlanjutan energi dan lingkungan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Wonotoro. Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas kontribusi ITB dalam mendukung pengembangan desa wisata.
“Kami sangat terbantu dengan adanya fasilitas ini dan berharap dapat terus dimanfaatkan untuk mendukung Desa Wisata Wonotoro,” ujarnya.
Selain dukungan dari pemerintah desa, pelaksanaan program ini juga mendapat bantuan logistik dan fasilitas lapangan dari Hotel Jiwa Jawa Bromo yang turut berkomitmen dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan Tengger. Kehadiran pihak swasta tersebut memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pelaku pariwisata dalam mendorong penerapan konsep wisata rendah karbon secara nyata.
.jpg)
Melalui program ini, tim berharap Desa Wonotoro dapat menjadi percontohan penerapan konsep wisata rendah karbon yang aplikatif, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pariwisata berkelanjutan. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan menjadi fondasi jangka panjang bagi pembangunan lingkungan yang lebih hijau dan ramah karbon.
Tim Penulis: Dr. Susanna, S.Si., M.T; Dr. Iwan Pramesti Anwar, S.Si., M.si.; Gara Ghalib Ramadhan; Feri Saputa; Muhammad Fahri Gunawan; Rezqian Nur Afrizal. (Tim Dosen dan Mahasiswa)
*****
Salam
Rudi
Staf Sistem Informasi
Hits: 3
No Comments