Enter your keyword

Sinergi Kampus, Industri, dan Masyarakat untuk Ketangguhan Banjir Majalaya

Sinergi Kampus, Industri, dan Masyarakat untuk Ketangguhan Banjir Majalaya

Sinergi Kampus, Industri, dan Masyarakat untuk Ketangguhan Banjir Majalaya

Sinergi Kampus, Industri, dan Masyarakat untuk Ketangguhan Banjir Majalaya

Oleh: Fikry Purwa Lugina

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan pengelolaan bencana yang efektif dan berkelanjutan. Hal inilah yang tengah diupayakan oleh Kelompok Keahlian Sains Atmosfer (KK SA) ITB bersama Yayasan Jaga Balai dan PT. Samudra Sains Teknologi (SST). Melalui kolaborasi ini, ketiganya berkomitmen membangun sistem dan jejaring kerja sama yang menghubungkan riset akademik, inovasi industri, dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi permasalahan banjir di wilayah Majalaya dan sekitarnya.

Foto bersama KK SA ITB, Yayasan Jaga Balai, dan PT. SST

Kerja sama antara KK SA ITB dan Yayasan Jaga Balai telah berlangsung lebih dari satu dekade. Selama itu, berbagai kegiatan edukasi kebencanaan dan penelitian di lapangan telah dilakukan. Namun, seiring semakin kompleksnya tantangan yang ada, diperlukan adanya pengembangan kolaborasi yang terarah, terukur, dan terdokumentasi dengan baik. Dari sinilah inisiatif baru muncul untuk melibatkan pihak industri dan memperkuat fondasi kerja sama multi-sektor.

Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Lab Meteorologi Terapan ITB, ketiga pihak sepakat untuk membangun sinergi berkelanjutan antara kampus, industri, dan masyarakat. Diskusi ini menjadi langkah awal untuk menyusun rancangan sistem informasi banjir Majalaya, sekaligus wadah untuk memperkuat hubungan antar pemangku kepentingan. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menyatukan visi: bagaimana hasil riset dapat diterapkan secara nyata, kebutuhan masyarakat dapat terjawab, dan industri berperan sebagai jembatan inovasi.

  1. Samudra Sains Teknologi, sebagai mitra industri, bergerak di bidang layanan sains dan teknologi yang berfokus pada pemantauan serta analisis data kebumian. Melalui keahliannya, perusahaan ini diharapkan mampu mendukung sistem pemantauan hidrometeorologi. Sementara itu, Yayasan Jaga Balai membawa kekuatan akar rumput dengan jaringan komunitas lokal yang telah lama aktif dalam edukasi kesiapsiagaan banjir melalui program seperti Ngaguar Banjir Majalaya. Di sisi lain, Lab Meteorologi Terapan ITB berperan sebagai penghubung utama antara penelitian akademik dan kebutuhan praktis di lapangan.

Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kerja sama yang sudah terjalin, tetapi juga membuka jalan menuju model kemitraan yang lebih inklusif dan adaptif. Dengan memadukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kearifan lokal, ketiga sektor ini diharapkan mampu membangun sistem ketangguhan banjir yang tidak hanya reaktif terhadap bencana, tetapi juga proaktif dalam pencegahan dan pengelolaan risiko. Sinergi ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ketangguhan bencana berbasis kolaborasi.

Hits: 7

EnglishIndonesia