Prestasi Oseanografi ITB di PIT ISOI 2025: Enam Nominasi Best Presenter dari Sepuluh Penghargaan
Prestasi Oseanografi ITB di PIT ISOI 2025: Enam Nominasi Best Presenter dari Sepuluh Penghargaan
Ditulis ulang oleh: Iwan Pramesti Anwar dan Dasapta Erwin Irawan
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah ilmiah nasional. Dalam ajang Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (PIT ISOI) ke-XXI yang diselenggarakan pada 8–9 Oktober 2025 di Gedung Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, delegasi dari Program Studi Oseanografi FITB berhasil meraih enam dari sepuluh nominasi Best Presenter.

Pencapaian ini semakin menegaskan posisi Program Studi Oseanografi ITB sebagai salah satu pusat keunggulan riset kelautan di Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan nasional.
Forum Strategis untuk Ketahanan Pangan Laut Indonesia
PIT ISOI tahun ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara maritim: “Peran Strategis ISOI dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan dari Laut dan Pesisir.”Pemilihan tema ini mencerminkan urgensi pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Acara bergengsi ini menghadirkan pembicara utama dari berbagai instansi strategis, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono, M.M., Wakil Menteri Luar Negeri RI Dr. Arif Havas Oegroseno, serta Dr. Agus Santoso, Direktur Kantor Proyek Internasional CLIVAR dari Ocean University of China yang juga berafiliasi dengan UNSW Australia.
Melalui forum ilmiah tahunan ini, ISOI menjadi wadah strategis bagi akademisi, peneliti, praktisi, dan pemerhati kelautan untuk bertukar informasi dan hasil riset terkini di bidang oseanografi dan kelautan Indonesia.
Riset Berkualitas Tinggi dari Berbagai Topik
Program Studi Oseanografi ITB mengirimkan sejumlah delegasi untuk mempresentasikan hasil penelitian terbaru yang mencakup berbagai bidang kajian oseanografi. Keberagaman topik riset yang dipresentasikan menunjukkan luasnya cakupan penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika Oseanografi FITB.
Dr.Eng. Faruq Khadami, sebagai salah satu dosen yang meraih nominasi Best Presenter, turut memperkuat representasi tenaga pendidik dalam forum ilmiah ini. Kehadirannya menunjukkan bahwa dosen-dosen Program Studi Oseanografi ITB tidak hanya unggul dalam mengajar, tetapi juga aktif melakukan riset berkualitas tinggi.
Sementara itu, lima mahasiswa juga berhasil menorehkan prestasi dengan meraih nominasi Best Student Presenter:
- Feti Fitriyani membawakan riset tentang “Perubahan Suhu Permukaan Laut selama Holosen di Selat Makassar melalui Analisis Mg/Ca dari Inti Sedimen Laut”. Penelitian ini menggunakan pendekatan paleoseanografi untuk memahami dinamika perubahan iklim di masa lalu, yang dapat memberikan wawasan penting untuk proyeksi perubahan iklim di masa depan.
- Siti Haerunnisa mempresentasikan penelitian “Variasi Klorofil-a Permukaan Laut berdasarkan Model Iklim CMIP6 pada Skenario SSP1-2.6 dan SSP5-8.5 di Perairan Selatan Jawa”. Riset ini sangat relevan dengan upaya memahami dampak perubahan iklim terhadap produktivitas primer laut, yang merupakan basis dari rantai makanan laut.
- Nadia Salsabila Afridayanti meneliti “Pengaruh Groin terhadap Perubahan Garis Pantai menggunakan Model Satu Dimensi di Nusa Dua, Bali”. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengelolaan wilayah pesisir, terutama di kawasan pariwisata yang rentan terhadap erosi pantai.
Inovasi Machine Learning dalam Riset Kelautan
Dua mahasiswa lainnya menampilkan riset yang memanfaatkan teknologi machine learning, menunjukkan bahwa Program Studi Oseanografi ITB tidak hanya menguasai ilmu kelautan konvensional, tetapi juga mengadopsi teknologi terkini dalam penelitiannya.
- Muhammad Izhar Muharam mempresentasikan “Prakiraan Suhu Permukaan Laut dan Kejadian Gelombang Panas Laut (Marine Heatwave) di Samudra Hindia Tropis bagian Tenggara Menggunakan Metode Machine Learning”. Penelitian ini sangat penting mengingat fenomena marine heatwave semakin sering terjadi dan berdampak besar terhadap ekosistem laut.
- Sabitha Chairunnisa Syahrial membawakan riset “Pemetaan Spasial Habitat Rumput Laut Menggunakan Machine Learning Berbasis Satelit di Wilayah Pesisir Desa Bodae (2024)”. Penelitian ini memberikan metode inovatif dalam pemetaan habitat laut yang dapat mendukung pengembangan budidaya rumput laut secara berkelanjutan.
Kontribusi Nyata untuk Laut Indonesia
Keikutsertaan delegasi Oseanografi ITB dalam PIT ISOI 2025 tidak hanya menjadi ajang presentasi hasil riset terkini, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam memperkuat jejaring ilmiah nasional di bidang kelautan. Pencapaian enam nominasi Best Presenter dari sepuluh penghargaan yang tersedia membuktikan kualitas riset dan dedikasi sivitas akademika Oseanografi FITB dalam mendukung pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan serta mewujudkan ketahanan pangan dari laut dan pesisir Indonesia.
Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa investasi ITB dalam pengembangan Program Studi Oseanografi telah membuahkan hasil yang luar biasa. Dengan terus menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan bangsa, FITB ITB terus berkomitmen untuk menjadi pusat keunggulan dalam ilmu dan teknologi kebumian, khususnya di bidang oseanografi dan kelautan.
Selamat kepada seluruh delegasi Oseanografi FITB yang telah mengharumkan nama Institut Teknologi Bandung di ajang PIT ISOI 2025!
Berita ini terkait dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs):
- SDG 2: Zero Hunger – Ketahanan pangan dari laut dan pesisir
- SDG 4: Quality Education – Pendidikan tinggi berkualitas dan riset mahasiswa
- SDG 13: Climate Action – Penelitian perubahan iklim, suhu permukaan laut, dan marine heatwave
- SDG 14: Life Below Water – Pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan, ekosistem laut, dan habitat rumput laut
- SDG 17: Partnerships for the Goals – Jejaring ilmiah nasional dan kolaborasi antar institusi
Hits: 18
No Comments