Enter your keyword

Mengungkap Jejak Aktivitas Manusia dalam Kualitas Air Tanah

Mengungkap Jejak Aktivitas Manusia dalam Kualitas Air Tanah

Mengungkap Jejak Aktivitas Manusia dalam Kualitas Air Tanah

Mengungkap Jejak Aktivitas Manusia dalam Kualitas Air Tanah

Oleh: Dasapta Erwin Irawan

Air tanah adalah sumber daya vital bagi kehidupan, namun seringkali keberadaannya terancam oleh berbagai aktivitas manusia. Sebuah studi tengah dilakukan oleh Robby, seorang mahasiswa S2 Teknik Geologi bersama Pak Dasapta Erwin Irawan (dari FITB) dan Pak Taat Setiawan dari BKAT (Balai Konservasi Air Tanah), yang fokus pada bagaimana aktivitas antropogenik memengaruhi Indeks Kualitas Air Tanah (GWQI) dengan bantuan analisis komponen prinsipal (principal component analysis – PCA) dan analisis klaster (cluater analysis -CA). Catatan ini memberikan gambaran jelas tentang kedalaman dan metodologi penelitiannya.

Fokus Penelitian: Jejak Antropogenik di Bawah Permukaan

Penelitian Robby menyoroti dua sumber utama aktivitas manusia yang berpotensi mencemari air tanah:

  • Aktivitas Domestik: Limbah rumah tangga seringkali menjadi penyumbang utama senyawa nitrogen seperti Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), dan Amonium (NH4) ke dalam air tanah. Senyawa-senyawa ini, jika melebihi ambang batas, dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan ekosistem.
  • Aktivitas Industri: Sektor industri, di sisi lain, dapat melepaskan berbagai logam berat seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Timbal (Pb), dan Seng (Zn).

Keberadaan logam berat ini dalam air tanah adalah indikator serius pencemaran yang memerlukan perhatian khusus. Robby mengelompokkan kedua sumber ini sebagai “Antropogenik,” menegaskan bahwa kualitas air tanah yang ia teliti sangat dipengaruhi oleh jejak langkah manusia di permukaan.

Data yang Komprehensif: Waktu dan Jenis Akuifer

Untuk mendapatkan gambaran yang akurat, Robby menggunakan data kualitas air tanah dari tiga tahun berturut-turut: 2021, 2022, dan 2023, seluruhnya pada akuifer tak tertekan dan akuifer tertekan Jakarta. Ini memungkinkan analisis deret waktu untuk melihat tren dan perubahan kualitas air tanah dari waktu ke waktu. Tidak hanya itu, penelitian ini juga membedakan data berdasarkan jenis akuifer:

  •  Akuifer Bebas (Unconfined): Akuifer yang lapisan permukaannya tidak tertutup oleh lapisan kedap air, sehingga lebih rentan terhadap infiltrasi langsung dari permukaan.
  • Akuifer Tertekan (Confined): Akuifer yang diapit oleh lapisan kedap air di bagian atas dan bawah, sehingga lebih terlindungi dari kontaminasi permukaan langsung, namun tetap dapat terpengaruh oleh aliran lateral atau lokasi recharge.

Pemilihan jenis akuifer ini sangat krusial karena mekanisme masuknya polutan dapat berbeda secara signifikan antara keduanya.

Metodologi Analisis yang Kuat

Untuk menganalisis data yang kompleks ini, Robby menerapkan serangkaian metode statistik dan visualisasi yang canggih:

  • Pemetaan GWQI: Salah satu luaran penting adalah pembuatan peta Indeks Kualitas Air Tanah (GWQI) secara terpisah untuk akuifer bebas dan tertekan. Peta ini akan memvisualisasikan sebaran kualitas air tanah di area studi, mengidentifikasi zona-zona yang paling terpengaruh.
  • Analisis Komponen Utama (PCA) & Analisis Klaster (CA): Robby menggunakan PCA dan CA untuk data akuifer bebas dan tertekan. PCA membantu mengidentifikasi variabel-variabel utama yang menjelaskan sebagian besar variasi dalam data kualitas air tanah, sementara CA akan mengelompokkan titik-titik sampel berdasarkan kesamaan karakteristik kualitas airnya. Ini akan mengungkap pola-pola tersembunyi dan hubungan antar parameter.
  • Boxplot: Untuk membandingkan secara visual distribusi parameter pencemar dari aktivitas domestik (Nitrat, Nitrit, Amonium) dan industri (Besi, Mangan, Timbal, Seng), Robby menggunakan Boxplot. Ini akan dengan mudah menunjukkan perbedaan median, rentang, dan potensi outlier antara kedua sumber pencemar tersebut.

Pentingnya Penelitian Ini

Penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan. Dengan memahami secara mendalam bagaimana aktivitas manusia memengaruhi kualitas air tanah, kita dapat:

  • Mengidentifikasi area yang rentan terhadap pencemaran.
  • Merumuskan kebijakan pengelolaan air tanah yang lebih efektif.
  • Mengembangkan strategi mitigasi untuk mengurangi dampak negatif aktivitas antropogenik.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air tanah.

Studi ini merupakan langkah penting dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah kita. Kita nantikan hasil akhir dari penelitian Robby ini yang pastinya akan memberikan wawasan berharga bagi pengelolaan lingkungan di masa depan.

#hydrogeology #urbanhydrogeology #waterquality #blogpost

Hits: 3

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

EnglishIndonesia