Mahasiswa Pascasarjana Geodesi dan Geomatika ITB Dapat Pembekalan: Dari Regulasi Akademik hingga Etika Komunikasi
BANDUNG – Suasana penuh semangat terasa di Aula Kampus ITB Ganesha, Jumat (12/9/2025), ketika mahasiswa baru Program Pascasarjana Teknik Geodesi dan Geomatika mengikuti kegiatan “Pembekalan Penulisan Tesis dan Disertasi”. Acara ini menjadi momen penting untuk mempersiapkan mahasiswa Magister dan Doktor memahami arah studi, aturan akademik, hingga etika komunikasi yang baik selama menjalani perkuliahan.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, Dr. techn. Dudy Darmawan Wijaya, S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa pembekalan ini bukan sekadar pengenalan, tetapi langkah awal membangun kualitas penelitian dan karya ilmiah yang berdampak. “Kami ingin mahasiswa pascasarjana memiliki arah yang jelas, memahami etika akademik, dan siap melahirkan riset yang relevan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dari Regulasi Hingga Etika: Tiga Narasumber, Tiga Perspektif
Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara dengan topik yang saling melengkapi.
-
Dr. Ir. Irwan Gumilar, S.T., M.Si. menjelaskan berbagai aturan pendidikan pascasarjana, pilihan jalur studi, hingga penyusunan FRS.
-
Dr. Andri Hernandi, S.T., M.T. mengajak peserta melihat makna lebih dalam dari studi magister dan doktor, yakni proses berpikir kritis dan kreatif.
-
Brian Bramanto, S.T., M.T., Ph.D. berbagi pentingnya menjaga etika komunikasi dalam dunia akademik, terutama dalam hubungan antara mahasiswa, pembimbing, dan rekan peneliti.
Menyiapkan Mahasiswa agar Siap “Research, Publish, Impactful”
Dalam paparannya, Dr. Irwan Gumilar yang juga Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik Geodesi dan Geomatika, menekankan pentingnya peningkatan publikasi ilmiah sebagai tolok ukur kualitas akademik. “Kami sedang berupaya meningkatkan jumlah publikasi terindeks Q1, tapi yang lebih penting adalah kualitas riset yang benar-benar memberi manfaat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, arah riset program studi kini semakin luas — mulai dari geodesi, kebencanaan, administrasi pertanahan, hingga hidrografi — agar selaras dengan kebutuhan nasional dan tantangan global.
Belajar Berpikir Kritis dan Reflektif
Sementara itu, Dr. Andri Hernandi menekankan bahwa pendidikan pascasarjana tidak hanya soal teori atau data, tetapi juga tentang proses berpikir dialektis: berani bertanya, menantang, lalu membangun kembali argumen berdasarkan fakta.
“Dalam dunia akademik, kebenaran itu tidak pernah berhenti di satu titik. Selalu ada ruang untuk menguji dan memperbaikinya,” ungkapnya. Ia juga mengajak mahasiswa untuk menjadikan konteks sosial dan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi penelitian.
Etika Komunikasi, Pondasi Kolaborasi
Menutup sesi pembekalan, Brian Bramanto, Ph.D. mengingatkan pentingnya etika komunikasi. Baginya, kemampuan menyampaikan ide dengan terbuka, menerima kritik dengan lapang dada, dan menghargai pendapat orang lain adalah kunci keberhasilan riset.
“Penelitian yang hebat tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya, tapi juga dari bagaimana kita bekerja sama dan berkomunikasi selama prosesnya,” katanya.
Lebih Siap Melangkah ke Dunia Riset
Melalui kegiatan ini, mahasiswa pascasarjana Geodesi dan Geomatika ITB tidak hanya mendapat bekal teknis, tetapi juga nilai-nilai penting tentang integritas, kolaborasi, dan berpikir kritis.
“Harapannya, para mahasiswa bisa menjalani studi dengan lebih percaya diri, produktif, dan menghasilkan karya ilmiah yang memberi manfaat nyata,” tutup Dr. Irwan Gumilar dengan optimis.
Hits: 2

No Comments