Enter your keyword

TENDIK BERAKSI VIA KREASI

TENDIK BERAKSI VIA KREASI

Tendik BERAKSI Lewat Kreasi

Menguatkan Peran Tendik Lewat Kreasi Sehari-hari

Oleh: Dasapta Erwin Irawan

Menyambung pengumuman tentang kegiatan inovasi tendik yang dikirimkan oleh Pak Kabag, saya menulis artikel ini. Selain itu, artikel pendek ini merupakan tanggapan FITB terhadap berbagai masukan dan kritikan dari dosen kepada tendik.

Di kampus, kualitas layanan tidak hanya bergantung pada kebijakan dan dosen. Tendik adalah tulang punggung yang menjalankan sistem. Kita perlu beralih dari hanya “mengonsumsi” instruksi menjadi “mencipta” nilai dalam pekerjaan harian. Berkarya membuat pekerjaan lebih bermakna dan memberi rasa kendali. Riset menunjukkan aktivitas kreatif meningkatkan makna dan kesejahteraan, terutama saat pekerjaan memberi otonomi dan dampak nyata. Secara filosofis, berkarya adalah bagian dari hidup yang baik karena membuat kita berkontribusi pada komunitas. Dalam praktik pendidikan, pembelajaran aktif selalu lebih baik dari konsumsi pasif—prinsip ini berlaku untuk semua peran tendik.

Untuk tendik laboran, “berkarya” bisa berarti merancang SOP singkat dengan bagan alur untuk alat yang paling sering bermasalah di laboratoriumnya masing-masing, menyiapkan kit pelatihan keselamatan 15 menit untuk sesi praktikum perdana dan untuk mahasiswa yang baru pertama kali masuk ke dalam laboratorium, serta membuat catatan status fungsi alat (sedang baik atau rusak), dan kalau rusak bagaimana penanganannya. Produk-produk sederhana dari lab ini dapat mengurangi gangguan dalam praktikum, mempercepat respons saat ada kendala, dan mentransfer pengetahuan ke warga fakultas yang lain. Bahkan unsur “acak” dalam eksperimen bisa menjadi sumber perbaikan: mendokumentasikan anomali sering memicu solusi inovatif di laboratorium.[5]

Untuk tendik akuntansi dan bendahara, berkarya adalah menyusun template rekonsiliasi, ringkasan arus kas bulanan yang mudah dibaca pimpinan, dan panduan praktis 1 halaman untuk para tendik yang mengurus prodi atau kerma. Juga bisa membuat selembar FAQ (frequently asked question) atau selembar daftar kesalahan yang sering terjadi. Keluaran seperti ini mengurangi bolak-balik dalam proses pengusulan keuangan, mengurangi energi untuk menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang, meningkatkan akuntabilitas, dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri ketika ditanya oleh pimpinan atau dosen tentang suatu prosedur. Data dan informasi keuangan seperti ini sangat diperlukan juga oleh Tim Akreditasi Prodi.

Bagi tendik sarana-prasarana, karya bisa berupa peta gangguan berulang, misalnya apa yang harus dilakukan kalau router wifi mati, apa yang harus dilakukan saat listrik mati. Ibu dan Bapak tendik juga dapat membuat rencana pemeliharaan triwulanan, menyarikan data aduan gangguan (yang di website care.fitb.itb.ac.id), daftar prioritas perbaikan berbasis analisis risiko, serta poster keselamatan ringkas di titik strategis. Ini adalah “produk” yang memadukan pengetahuan lapangan dan pengetahuan TIK yang praktis, mengurangi angka gangguan, dan menaikkan keandalan layanan. Perspektif bahwa tendik adalah juga seorang kreator—manusia sebagai “pembuat”—untuk membentuk atmosfir kerja yang baik.

Tendik perpustakaan dapat berkarya dengan membuat ringkasan tematik dari data tugas akhir yang di-submit mahasiswa. Ini sangat bermanfaat ketika instrumen akreditasi prodi kerap menanyakan aspek dokumentasi dan pengembangannya sebagai konten yang bermanfaat. Aktivitas ini mengubah perpustakaan dari tempat menyimpan menjadi mesin kreator pengetahuan yang aktif. Ini dapat dibantu oleh tendik pustakawan.

Pada akhirnya, berkarya bukan sekadar menambah beban kerja, melainkan cara untuk mengubah rutinitas menjadi kontribusi bermakna. Ketika tendik menciptakan dokumen, sistem, atau alat sederhana yang mempermudah pekerjaan, mereka tidak hanya meningkatkan efisiensi—tetapi juga membangun kebanggaan pribadi dan memperkuat peran mereka sebagai salah satu pilar institusi. Karya-karya kecil ini, bila terakumulasi, akan membentuk budaya kerja yang lebih mandiri, inovatif, dan bermartabat di lingkungan kampus.

Hits: 5

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

EnglishIndonesia