Enter your keyword

Program Kemah Kerja 2025: Menghubungkan Teori dengan Praktik Lapangan

Program Kemah Kerja 2025: Menghubungkan Teori dengan Praktik Lapangan

Program Kemah Kerja 2025: Menghubungkan Teori dengan Praktik Lapangan

Program Kemah Kerja 2025: Menghubungkan Teori dengan Praktik Lapangan

Oleh: Dasapta Erwin Irawan and Irwan Gumilar | Video: Wiwin Windupranata

Pangalengan, 1 Juli 2025 – Hari ini menandai dimulainya Program Kemah Kerja 2025 untuk mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Berlokasi di kaki Gunung Malabar yang sejuk, Desa Wanasuka di Pangalengan menjadi laboratorium hidup bagi para mahasiswa tahun ketiga untuk mengimplementasikan pengetahuan akademis mereka.

Program ini dirancang sebagai jembatan vital antara pembelajaran teoritis di kelas dengan tantangan nyata di lapangan. Selama tiga minggu ke depan, mahasiswa akan terjun langsung dalam proyek-proyek survei dan pemetaan yang komprehensif, menggunakan teknologi geospasial terkini untuk menghasilkan data yang akan bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Berbeda dengan model pembelajaran konvensional, Kemah Kerja menghadapkan mahasiswa pada kondisi lapangan yang sebenarnya – dengan berbagai kendala topografi, cuaca, dan logistik yang harus diatasi. “Ini bukan sekadar praktikum biasa, tapi pengalaman menyeluruh yang menguji kemampuan teknis dan soft skills para calon insinyur geodesi,” ujar Dr. Hendra Prasetya, koordinator program tahun ini.

Sebanyak 15 kelompok dengan total 75 mahasiswa akan berkolaborasi dalam proyek-proyek seperti pembuatan peta topografi desa, pengukuran deformasi lereng, hingga pemantauan pergerakan tanah di area bekas longsoran. Semua kegiatan mendapat supervisi langsung dari dosen dan asisten Laboratorium Survei dan Pemetaan ITB.

Lebih dari sekadar penerapan ilmu, program ini juga menanamkan nilai-nilai kerjasama tim, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Para mahasiswa tidak hanya belajar mengoperasikan alat dan menganalisis data, tetapi juga berkomunikasi dengan masyarakat lokal dan memahami kebutuhan informasi geospasial untuk pembangunan desa.

Kemah Kerja 2025 diharapkan menjadi momentum transformatif dalam perjalanan akademik mahasiswa, mempersiapkan mereka menghadapi dinamika profesi yang sesungguhnya sebagai ahli geodesi dan geomatika di era digital.

 

 

 

 

Hits: 1

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

EnglishIndonesia