Enter your keyword

PIDATO REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PIDATO REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PIDATO REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PIDATO REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pada Pembukaan Acara Diskusi Panel dan Konvensi Nasional 2025 (25 Oktober 2025)

Badan Keahlian Teknik Kebumian dan Energi – Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Tema: “Potensi Hidrogen Geologis, Energi Masa Depan yang Bersih Emisi”

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Yang saya hormati,

  1. Ketua PII (Dr.-Ing. Ir. Ilham Akbar Habibie, MBA, IPU) atau yang mewakili
  2. Ketua BK Teknik Kebumian dan Energi ( Prof Djoko Santoso)
  3. Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (Ir. Muharram J. Panguriseng, MT)
  4. Ketua Tim Kerja Pengambangan Konsep Geosain, Pusat Survei Geologi – Badan Geologi (Dr. Ruly Setiawan )
  5. Ketua Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (Dr. Ir. Dedi Yusmen, S.Si., MBA.)
  6. Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (Bpk. STJ Budi Santoso, S.T., M.Econ.Geol) atau yang mewakili
  7. Rekan-rekan akademisi, praktisi industri energi, dan mahasiswa yang hadir,

Serta hadirin sekalian yang berbahagia.

Hadirin yang saya hormati,

Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita semua dapat berkumpul di kampus Institut Teknologi Bandung yang kita cintai ini, dalam rangka Diskusi Panel dan Konvensi Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Keahlian Teknik Kebumian dan Energi, Persatuan Insinyur Indonesia, dengan tema yang sangat relevan dan visioner:

Potensi Hidrogen Geologis, Energi Masa Depan yang Bersih Emisi.”

Atas nama sivitas akademika ITB, saya menyampaikan selamat datang dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan panitia penyelenggara.

Pidato disampaikan dan digambar oleh WDS FITB (Dasapta Erwin Irawan).

Kegiatan ini bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga forum kebangsaan, tempat kita bersama memikirkan masa depan energi Indonesia — masa depan yang berkelanjutan, adil, dan berdaulat.

Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian,

Kita semua memahami bahwa dunia kini sedang berada pada titik balik peradaban energi.

Perubahan iklim, krisis energi fosil, dan kebutuhan akan transisi menuju energi bersih, menuntut hadirnya solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berbasis pada potensi sumber daya alam kita sendiri.

Selama beberapa dekade terakhir, kita telah mengenal energi surya, angin, panas bumi, dan bioenergi sebagai bagian dari bauran energi baru terbarukan. Namun, kini muncul satu kandidat baru yang menjanjikan: hidrogen geologis atau natural hydrogen.

Hidrogen, sebagaimana kita ketahui, adalah unsur paling melimpah di alam semesta. Tetapi baru belakangan ini perhatian tertuju pada hidrogen yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi, hasil dari proses geokimia antara mineral dan air.

Inilah bentuk energi bersih yang tidak menghasilkan emisi karbon, dan berpotensi menjadi pengubah permainan — a game changer — dalam peta energi global.

Hadirin yang berbahagia,

Indonesia dikaruniai keragaman geologi yang luar biasa. Dari busur gunung api, sistem sesar aktif, hingga perlapisan batuan ultrabasa yang kaya mineral ferromagnesian — semuanya membuka peluang besar untuk terbentuknya hidrogen geologis.

Artinya, kita memiliki laboratorium alam yang sangat luas untuk meneliti, memetakan, dan mengembangkan sumber energi baru ini.

Sebagai bangsa yang berakar kuat pada sains dan teknologi, kita tidak boleh menjadi penonton.

ITB bersama mitra strategis seperti PII, Pertamina, ESDM, HAGI, IAGI dan industri energi nasional, memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk berada di garda depan riset ini — mulai dari eksplorasi geologi, karakterisasi reservoir, hingga rekayasa pemanfaatan dan penyimpanan hidrogen.

Bapak Ibu sekalian,

Di tengah urgensi transisi energi, hidrogen menawarkan tiga keunggulan utama:

  1. Emisi karbon saat digunakan, karena hasil pembakarannya hanyalah air.
  2. Densitas rendah tetapi memiliki densitas energi yang tinggi, menjadikannya ideal untuk transportasi, industri berat, dan pembangkit cadangan.
  3. Dapat disimpan dan diangkut dengan fleksibilitas yang tinggi, sehingga menjembatani kesenjangan antara sumber energi terbarukan yang intermiten dan kebutuhan energi yang stabil.

Namun tentu saja, pengembangan energi hidrogen — termasuk hidrogen geologis — merupakan suatu  tantangan. Baik bagi explorationist geosains, maupun insinyur yang dapat  menangkap sumber energi bersih ini. Kita bersyukur bahwa Kementerian ESDM, yang dalam hal ini dimotori oleh Badan Geologi dan juga Pertamina yang kini telah mengubah paradigmanya, bukan hanya sebagai perusahaan yang “hanya” bergerak di bidang migas, tetapi diperluas menjadi perusahaan yang mengelola energi secara luas. Kedua instansi tersebut telah melakukan kegiatan awal sebagai pionir pengeksplorasi energi hidrogen geologis ini. Karena itu sungguh tepat jika Panitia Konvensi ini menampilkan dua narasumber yang mewakili dua instansi tersebut, yaitu Badan Geologi dan Pertamina.

Untuk mengimplementasikan eksplorasi dan sampai ke eksploitasi hidrogen geologis ini dibutuhkan kerangka kebijakan nasional, riset multidisiplin, serta ekosistem kolaboratif antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta.

Di sinilah peran Persatuan Insinyur Indonesia menjadi sangat strategis — bukan hanya sebagai wadah profesional, tetapi sebagai agen perubahan yang menjembatani ilmu dan kebijakan, antara laboratorium dan lapangan, antara inovasi dan implementasi.

Hadirin yang saya muliakan,

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen pada riset dan inovasi, ITB telah menyiapkan berbagai inisiatif yang sejalan dengan tema ini.

Melalui kolaborasi antara Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Teknik Kimia (Fakultas Teknologi Industri),  serta Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, ITB tengah mengembangkan riset trainsisi energi, pemerangkapan karbon, dan produksi hidrogen.

Kami berupaya agar kampus ini menjadi pusat keunggulan nasional (center of excellence) dalam penelitian energi bersih, yang tidak hanya menghasilkan publikasi dan paten, tetapi juga solusi nyata untuk bangsa.

Kami menyambut dengan terbuka kerja sama lintas lembaga, baik dengan PII maupun dengan kementerian ESDM, BRIN, BUMN energi, Pertamina, HAGI, IAGI dan mitra internasional.

Karena kami percaya, masa depan energi Indonesia hanya dapat dibangun melalui sinergi ilmu, kebijakan, dan keberanian berinovasi.

Bapak Ibu sekalian,

Tema hari ini, “Potensi Hidrogen Geologis, Energi Masa Depan yang Bersih Emisi,” tidak sekadar wacana teknologi.

Ia mencerminkan visi bangsa Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam inovasi energi bersih dunia.

Di tengah tantangan global, kita ingin memastikan bahwa transisi energi tidak membuat kita bergantung, tetapi justru menjadi jalan menuju kedaulatan energi nasional.

Hidrogen geologis bukan hanya sumber energi — ia adalah simbol dari transformasi ilmu kebumian:

dari ilmu yang mempelajari masa lalu bumi, menjadi ilmu yang menuntun masa depan peradaban.

Hadirin yang berbahagia,

Kegiatan konvensi dan diskusi panel hari ini merupakan langkah penting untuk menyatukan pandangan para ahli geologi, geofisika, kimia, dan teknik energi, agar lahir peta jalan nasional hidrogen geologis Indonesia

Semoga forum ini menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan industri energi nasional, sekaligus membuka arah riset yang lebih terarah dan terintegrasi.

Saya berharap, setelah pertemuan ini, akan lahir kolaborasi yang konkret — baik dalam bentuk penelitian, eksplorasi bersama, maupun program pendidikan dan pelatihan keinsinyuran di bidang energi hidrogen.

Sebelum saya akhiri, izinkan saya menyampaikan pesan singkat: bahwa tantangan energi adalah tantangan peradaban.

Dan bangsa yang mampu menjawabnya dengan ilmu, dengan semangat gotong royong, dan dengan visi kebangsaan yang kuat, adalah bangsa yang akan memimpin masa depan.

Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal kebangkitan energi bersih Indonesia,

Energi yang tidak hanya menggerakkan mesin-mesin industri, tetapi juga menghidupkan harapan dan martabat bangsa.

Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim,

Saya nyatakan Diskusi Panel dan Konvensi Nasional 2025 Badan Keahlian Teknik Kebumian dan Energi, Persatuan Insinyur Indonesia dengan tema “Potensi Hidrogen Geologis, Energi Masa Depan yang Bersih Emisi” secara resmi dibuka.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Hits: 9

EnglishIndonesia