Mendesain Ulang Produktivitas menurut Cal Newport
Mendesain Ulang Produktivitas Menurut cal newport
Oleh: Dasapta Erwin Irawan
Produktivitas bukanlah tentang kecepatan bekerja, tetapi kesadaran saat mengerjakannya…
Pernahkah Anda merasa lelah mengejar “produktivitas” ala Road Runner (ini adalah seekor burung unta yang mampu berlari kencang)? Terus berlari, berusaha menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat, hanya untuk merasa hampa atau hasil yang kurang memuaskan? Jika ya, mungkin saatnya kita mendefinisikan ulang apa sebenarnya arti produktivitas.
Hampir setahun yang lalu saya menggambar bekicot di atas, terinspirasi dari konsep “Slow Productivity” oleh Cal Newport. Buku itu menyajikan sebuah perspektif menarik yang sangat relevan dengan dunia akademik saat ini (dosen, tendik, mahasiswa). Tulisan ini mungkin memberikan “refleksi visual” yang mendalam tentang “produktivitas”.
Ketika Siput Mengajarkan Produktivitas Sejati
Di bagian atas catatan, terpampang jelas frasa “CAL NEWPORT’S SLOW PRODUCTIVITY” dengan ilustrasi siput yang anggun menyatu dengan huruf ‘S’. Ini bukan kebetulan. **Siput, dengan gerakannya yang lambat namun pasti, menjadi metafora sempurna untuk mendefinisikan ulang produktivitas.**
Kita sering sekali melihat seekor siput bergerak lambat di dinding rumah. Kalau kita amati terus-menerus, ia seperti tidak bergerak. Tapi coba tinggalkan satu jam, bisa jadi sang bekicot sudah sampai ke satu titik yang menurut kita cukup jauh kalau dibandingkan dengan kecepatannya. Lalu dalam hati kita berkata, “bukannya tadi baru di sini, kok sekarang sudah sampai itu”.
Itu kenapa, produktivitas mungkin adalah sebuah relativitas. Satu orang menyebut dirinya produktif, tapi tidak oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya. Si pemalas ini bisa jadi menghasilkan satu saja dokumen tapi maksimal dampaknya.
Menurut buku tersebut, “Slow Productivity” berarti:
- Hasil yang lebih bermakna: Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Bekerja dengan hati.
- Dipikirkan dengan matang: Setiap langkah diambil dengan pertimbangan mendalam.
- Berdasarkan kebutuhan: Bekerja untuk tujuan yang jelas dan relevan.
Ini adalah antitesis dari apa yang sering kita pahami sebagai produktivitas sebagai daftar tugas yang tak ada habisnya, kecepatan dalam menyelesaikan setiap tenggat, dan tekanan untuk selalu sibuk.
Ilustrasi: Saat pompa gedung rusak, yang disebut produktif adalah memperbaiki pompa dengan cepat. Tetapi produktivitas itu bisa lebih bermakna, kalau saat mengerjakan kita tidak hanya mengejar agar cepat selesai, tetapi juga bekerja sebaik-baiknya agar orang-orang yang bekerja di gedung bisa segera bekerja kembali dengan nyaman. Salut untuk Tim SP FITB.
Melawan Mitos “Fast Productivity”
Catatan itu juga dengan cerdas membandingkan “Slow Productivity” dengan “Fast Productivity” yang digambarkan oleh Road Runner yang berlari kencang di samping siput yang tampak kelelahan dan berasap. **Pertanyaan menarik muncul: “Apakah ini lantas membuat Cal salah?”**
Tidak, ini bukan soal salah atau benar. Ini soal perspektif. **”Fast Productivity” seringkali mengarah pada kelelahan**, kualitas yang menurun, dan perasaan bahwa kita terus berlari tanpa benar-benar mencapai sesuatu yang substansial. Siput yang mengepulkan asap di belakang Road Runner adalah gambaran betapa usaha keras untuk menjadi “cepat” justru bisa membuang energi dan tidak efisien.
Produktivitas dalam Konteks Indonesia
Bagian paling menarik dari catatan ini adalah refleksi saya tentang bagaimana konsep ini berlaku di Indonesia. Mari kita pertanyakan apakah “Slow Productivity” bisa diterapkan di sini, *wong* tidak diterapkan saja sudah banyak orang yang SLOW.
Ini bukan sindiran, melainkan pengamatan kritis. Jika banyak dari kita sudah “lambat” dalam arti kurang efisien atau terbiasa menunda, maka “Slow Productivity” BUKAN tentang menjadi lebih lambat. Sebaliknya, “Slow Productivity” adalah tentang mengubah kelambatan indikasi kemalasan tetapi kelambatan-yang-dipikirkan agar pekerjaan lebih berkualitas.
Mengenalkan “Mindful Productivity”: Berproduksi dengan Kesadaran
Menurut Cal Newport saya SLOW PRODUCTIVITY adalah MINDFUL PRODUCTIVITY, yaitu menjadi produktif dengan kesadaran (produktif yang bermakna).
Inilah inti dari redefinisi produktivitas yang ingin kita dorong. Produktivitas bukanlah tentang berapa banyak yang Anda lakukan dalam sehari, melainkan tentang bagaimana Anda melakukannya dan mengapa Anda melakukannya. Jadi ini tentang:
- Kesadaran dan tujuan: Penuh perhatian pada tugas yang sedang dikerjakan. Memiliki tujuan yang jelas di balik setiap tindakan. Semua yang dikerjakan memiliki tujuan (intensional).
- Kualitas dan makna: Menghasilkan pekerjaan yang terbaik, bukan hanya yang tercepat.
- Keberlanjutan: Menciptakan ritme kerja yang nyaman, yang memungkinkan Anda bekerja dengan kesadaran dan tujuan, berkualitas dan bermakna.
Jadi saat Anda melihat seekor siput di halaman rumah. Ubah persepsi bahwa siput adalah hewan lambat, menjadi siput sebagai hewan yang selalu bergerak dengan tujuan dan makna.
Hits: 4