Enter your keyword

Oseanografi, secara harfiah berasal dari bahasa Yunani “Osean” yang berarti “samudra” dan “Graphos” yang berarti “menulis”. Saat ini terdapat beberapa aspek disiplin ilmu oseanografi di seluruh dunia yaitu:

  • Oseanografi Fisika
    Topik yang berkaitan dengan sifat fisik laut seperti suhu, panas, salinitas, densitas, arus, gelombang, pasang surut, berkaitan erat dengan interaksi Laut-Atmosfer seperti El Nino Southern Oscillation, Indian Ocean Dipole Mode, sirkulasi Thermohaline dan turunannya. Hal lain yang juga sangat terkait adalah proses dan dinamika pesisir, transpor sedimen, dan studi tumpahan minyak.
  • Oseanografi Kimia
    Berkaitan erat dengan polutan, salinitas, nutrien dan sediaan karbon di lautan.
  • Oseanografi Biologi
    Membahas dan meneliti biota laut, makro (terumbu karang, nekton, ikan, mamalia, rumput laut, lamun) / mikro (plankton, bakteri dll), dan hubungannya dengan laut itu sendiri. Oseanografi Perikanan adalah salah satu turunan dari subjek ini.
  • Oseanografi Geologi
    Seperti geologi di darat namun mempelajarinya dalam interior laut seperti gunung laut, patahan bawah laut dan tektonik, celah hidrotermal dll.

Figure 1. Setting up portable CTD sensor on the Makassar Strait waters. Photos : Bernawis.

Figure 2. Simulated Aceh Tsunami 2004. Latief, 2005.

Dari semua 4 topik utama dalam disiplin ilmu Oseanografi, juga dikenal beberapa topik beririsan yang tidak dapat dielakkan seperti Bio-Geo-Chemistry (BGC), Paleoceanografi yang mempelajari hingga merekonstruksi samudera di masa lalu dan statusnya, dan juga  ilmu mengenai Iklim Laut.

Mengingat Indonesia 70% terdiri dari lautan dan menjadi bagian dari sirkulasi termohalin (disebut sebagai Arlindo-Arus Lintas Indonesia), mempelajari Laut melalui data observasi baik langsung di laut, atau penginderaan jauh dengan satelit dan data simulasi model merupakan hal yang sangat penting terutama untuk lebih memahami dan mengelola banyak aspek didalamnya. Baik itu kesejahteraan  masyarakat pesisir (perikanan, pariwisata, transportasi dan keselamatan), cuaca dan iklim, serta keberlanjutan sumber daya hayati dan nonhayati.

 

Figure 3. Comparison of observation World Ocean Data vs simulated with MIT GCM model. Bernawis 2018.

Kelompok keahlian Oseanografi telah berdiri sejak tahun 2005, dan melayani pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Figure 4. Scholarship hand over, within collaboration with the MTCRC.

Ada banyak kolaborasi dan kerjasama yang sudah dilakukan dan beberapa sedang berlangsung baik dengan mitra nasional maupun internasional. Kami memiliki MoU dengan beberapa Lembaga Penelitian dan Observasi Kelautan seperti MTCRC Cirebon, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), DISHIDROS TNI AL, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL), dan juga dengan beberapa universitas diantaranya Universitas Mulawarman,  ZheJiang University (China), Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), TU Delft (Belanda), Tokyo Institute of Technology (Jepang), Chiba University (Jepang), dan University of Hamburg (Jerman).

 

Figure 5. The Oceanography Research Group members.

 

Akar keilmuan/platform Keahlian

Ilmu Kebumian (Geosciences) / Ilmu Perairan (Aquatic Sciences)

Pengembangan/Pengutamaan Keilmuan KK

Oseanografi Fisika (Physical Oceanography), Oseanografi Terapan (Applied Oceanography), Oseanografi Biologi (Biological Oceanography), Oseanografi Kimia (Chemical Oceanography)

Laman : http://www.fitb.itb.ac.id/kk-oseanografi

[tmm name=”kk-oseanografi”]

Hits: 60336

EnglishIndonesia