Enter your keyword

DISKUSI EVALUASI KURIKULUM PRODI MAGISTER TEKNIK AIR TANAH 2023

DISKUSI EVALUASI KURIKULUM PRODI MAGISTER TEKNIK AIR TANAH 2023

LAPORAN SATGAS EVALUASI KURIKULUM PRODI MAGISTER TEKNIK AIR TANAH

Prodi Magister Teknik Air Tanah

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung

2023

TIM:

  1. Dasapta Erwin Irawan
  2. Edi Riawan
  3. Irwan Iskandar
  4. Rusmawan Suwarman
  5. Arifin
  6. Tatang Hidayat

Kata Pengantar Laporan

Laporan ini menyajikan hasil evaluasi kurikulum Program Studi Magister Teknik Air Tanah yang dilakukan oleh Satgas Evaluasi Kurikulum pada tahun 2023. Laporan ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan dan pengembangan program studi, termasuk strategi untuk meningkatkan kelulusan tepat waktu, pengelolaan data akademik, evaluasi dosen oleh mahasiswa, fleksibilitas mata kuliah pilihan, rencana pembelajaran semester, kerja sama internasional, peran kegiatan ekstrakurikuler, pengukuran kinerja lulusan, kehadiran dosen praktisi, dan upaya untuk memastikan tercapainya Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).

Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi program studi saat ini, mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan, dan menyajikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pendidikan. Melalui evaluasi ini, diharapkan Program Studi Magister Teknik Air Tanah dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional.

Tentang strategi meningkatkan kelulusan tepat waktu

Untuk mengatasi keterlambatan lulus yang disinyalir disebabkan oleh proses tugas akhir, Prodi selalu berupaya untuk mempercepat proses tersebut. Strategi yang diterapkan melibatkan pelibatan siswa dalam aktivitas riset sejak semester 1. Dengan demikian, mahasiswa dapat mempersiapkan dan mengembangkan topik tugas akhir mereka jauh lebih awal, yang pada gilirannya dapat mempercepat proses penyelesaian tugas akhir.

Strategi kedua yang dapat diaplikasikan adalah menjadikan materi kuliah sebagai bagian integral dari tugas akhir. Dengan kata lain, tugas yang diberikan dalam rangka kuliah dapat dirancang sedemikian rupa sehingga berorientasi langsung terhadap minat riset atau tugas akhir dari masing-masing mahasiswa. Dengan cara ini, mahasiswa dapat mengintegrasikan apa yang mereka pelajari dalam kuliah ke dalam penelitian mereka, memungkinkan mereka untuk lebih memahami dan mendalaminya. Selain itu, ini juga akan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan penelitian mereka dan mempersiapkan mereka untuk tugas akhir mereka.

Strategi ketiga erat kaitannya dengan penulisan publikasi. Saat ini, makalah baru ditulis setelah semua bagian riset telah selesai. Ini tidak praktis karena kemungkinan besar, penelitian baru akan selesai sepenuhnya menjelang akhir masa studi (semester ke-4). Jika makalah baru ditulis hanya setelah itu, maka kelulusan pasti akan terhambat.

Tentang data IP (dan data akademik lainnya)

Presisi dan validitas data akademik adalah tugas yang melibatkan banyak unit kerja yang berbeda, dan merupakan bagian penting dari operasi sehari-hari dalam setiap institusi pendidikan. Di lingkungan Program Studi S2 Teknologi dan Aplikasi Terapan (TAT), kerja sama erat antara berbagai departemen adalah kunci. Spesifiknya, Program Studi S2 TAT harus memiliki hubungan kerja yang baik dan teratur dengan Direktorat Pendidikan (Ditdik) dan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa).

Pentingnya kerja sama ini terletak pada kenyataan bahwa data akademik adalah aset penting dan harus selalu diperiksa dan diperbarui untuk memastikan validitas dan akurasi data. Proses ini dilakukan secara teratur dan konstan untuk memastikan bahwa data yang tersedia adalah yang paling akurat dan up-to-date sewaktu-sewaktu saat dibutuhkan, baik untuk keperluan internal maupun eksternal. Prosedur Operasi Standar juga perlu dievaluasi secara berkala untuk mencari alur kerja yang paling efektif dan efisien. Dengan demikian, pengecekan data akademik adalah tugas yang sangat penting dan harus dilakukan dengan hati-hati dan presisi.

Tentang EDOM (Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa)

Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) merupakan elemen penting dan menjadi pusat dari upaya perbaikan yang berkelanjutan di setiap program studi, termasuk Program Studi S2 Teknologi dan Aplikasi Terapan (TAT). EDOM berfungsi sebagai alat yang sangat efektif dalam mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan.

Untuk memaksimalkan manfaat dari EDOM, Program Studi S2 TAT secara rutin dan sistematis meninjau hasil dari EDOM. Melalui tinjauan ini, prodi dapat memahami dan menangani kekurangan-kekurangan yang disampaikan oleh mahasiswa. Kekurangan ini bisa beragam, mulai dari metode pengajaran, materi kuliah, hingga fasilitas belajar.

Khususnya, prodi sangat fokus pada kekurangan yang berada di tingkat prodi. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan kondusif untuk mahasiswa. Prodi secara random juga mengadakan interview dengan para mahasiswa untuk menggali hal-hal yang tidak tercakup di dalam EDOM. Selain itu, percakapan lisan diharapkan dapat mengungkap beberapa hal yang tidak dapat muncul dengan jawaban pilihan ganda dalam EDOM. Dengan demikian, melalui peninjauan EDOM, Program Studi S2 TAT berupaya untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar bagi mahasiswanya.

Mata kuliah pilihan yang fleksibel

Mata kuliah pilihan idealnya harus bersifat fleksibel, memungkinkan pembukaan dan penutupan serta memiliki konten yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan terkini. Namun, sayangnya, sistem kurikulum yang ada saat ini di Institut Teknologi Bandung (ITB) belum mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan optimal. Salah satu strategi yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan slot mata kuliah Kapita Selekta, yang dapat memberikan ruang bagi fleksibilitas dan dinamika dalam penawaran mata kuliah.

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Pelaksanaan review forum RPS baru akan dilangsungkan selama semester yang sedang berjalan. Proses review ini sangat penting untuk mengevaluasi sejauh mana konten yang ada relevan dengan situasi dan kondisi terkini. Tujuan dari review ini adalah untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan selalu up-to-date dan sesuai dengan kebutuhan masa kini. Meski demikian, dalam melakukan review ini, tim program studi juga perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting lainnya. Salah satunya adalah pemilihan pengajar mata kuliah. Sangat penting untuk memastikan bahwa pengajar yang dipilih adalah mereka yang paling menguasai konten. Dengan demikian, mereka dapat menyampaikan materi dengan cara yang paling efektif dan efisien kepada mahasiswa.

Tentang kerja sama Timor Leste

Dalam menyadari bahwa Program Studi S2 TAT masih membutuhkan peningkatan dalam kerjasama pendidikan, khususnya dalam bidang pemberian beasiswa, kami mengakui bahwa ada ruang untuk peningkatan dan ekspansi. Kegiatan ini, bagaimanapun, sangat bergantung pada ketersediaan anggaran yang bisa dialokasikan untuk pendidikan formal. Anggaran ini dapat berasal dari berbagai instansi dan organisasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dan menggali lebih dalam berbagai sumber potensial yang dapat membantu dalam peningkatan tersebut.

Tentang kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler mungkin tampak tidak menjadi prioritas utama dalam pendidikan S2, terutama mengingat keterbatasan waktu yang tersedia untuk studi. Waktu yang dibutuhkan untuk studi dan penelitian seringkali membatasi peluang untuk terlibat dalam kegiatan lain. Namun, penting untuk diingat bahwa kegiatan ekstrakurikuler memegang peran penting dalam pengembangan keterampilan interpersonal dan kerjasama tim. Termasuk di dalamnya adalah ketersediaan dosen pembimbing (dosbing) ekstrakurikuler yang sangat terbatas. Oleh karena itu, solusi potensial untuk dilema ini adalah mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan riset. Dengan cara ini, siswa dapat mengambil bagian dalam kegiatan yang melibatkan dan memperkaya mereka, sambil tetap berfokus pada tujuan akademik mereka. Misalnya, kegiatan ekstrakurikuler bisa diarahkan untuk bekerja sama dengan mitra eksternal dalam proyek riset, memberikan siswa peluang untuk memperluas jaringan profesional mereka sekaligus mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang riset mereka. Termasuk di dalamnya adalah ketersediaan dosen pembimbing (dosbing) ekstrakurikuler yang sangat terbatas.

Tentang pengukuran kinerja lulusan

Pengukuran kinerja lulusan dilakukan melalui kegiatan tracer study, sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari lulusan tentang pengalaman belajar mereka dan bagaimana mereka menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di tempat kerja. Meski demikian, ukuran sampel tracer study untuk program pasca sarjana, yang biasanya diambil dari sampel pada tingkat fakultas, tidak sebesar dalam kegiatan serupa untuk program sarjana, di mana sampel biasanya diambil pada tingkat program studi (prodi). Hal ini menyebabkan adanya tantangan dalam pengukuran kinerja lulusan, terutama pada tingkat prodi, karena ukurannya yang kurang presisi. Dengan demikian, upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan presisi pengukuran ini di tingkat prodi.

Tentang dosen praktisi

Kita telah merencanakan dengan matang kehadiran dosen praktisi dalam jadwal yang rutin dan berkala. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa pengetahuan dan wawasan industri terkini selalu disampaikan kepada para mahasiswa, agar mereka dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk masa depan karir mereka.

Tentang CPL

Upaya Kaprodi untuk Memastikan CPL Masing-masing Kuliah Tercapai

Kaprodi memiliki peran krusial dan multifaset dalam memastikan tercapainya Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) untuk setiap mata kuliah dalam program studi. Tanggung jawab ini mencakup berbagai aspek yang saling terkait dan memerlukan pendekatan holistik serta berkelanjutan. Berikut adalah elaborasi mengenai upaya-upaya komprehensif yang dapat dilakukan oleh Kaprodi untuk mewujudkan tujuan ini:

  1. Pengembangan dan Penyempurnaan Kurikulum:
  • Kaprodi harus berperan sebagai arsitek utama dalam merancang, mengembangkan, dan secara berkala mengevaluasi kurikulum program studi. Proses ini harus memastikan bahwa setiap komponen kurikulum dirancang dengan cermat untuk mencapai CPL yang telah ditetapkan, sambil tetap fleksibel terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri.
  • Kaprodi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa materi kuliah, metode pembelajaran, dan strategi penilaian yang digunakan oleh para dosen selaras dengan CPL dan mencerminkan praktik terbaik dalam pendidikan tinggi.
  • Dalam proses pengembangan kurikulum, Kaprodi harus mengadopsi pendekatan partisipatif dan inklusif, dengan aktif mencari dan mengintegrasikan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, dan pakar industri. Hal ini akan memastikan bahwa kurikulum tetap relevan, up-to-date, dan responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat dan dunia kerja.
  1. Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Dosen:
  • Kaprodi harus merancang dan mengimplementasikan program pembinaan yang komprehensif untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dosen dalam menerjemahkan CPL ke dalam praktik pembelajaran yang efektif. Ini dapat mencakup lokakarya reguler, sesi mentoring, dan forum berbagi praktik terbaik antar dosen.
  • Kaprodi harus proaktif dalam mendorong dan memfasilitasi pengembangan profesional berkelanjutan bagi dosen. Ini dapat meliputi dukungan untuk menghadiri konferensi, melakukan penelitian kolaboratif, atau mengikuti program pertukaran dengan institusi mitra. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan dosen selalu mutakhir dan relevan dengan perkembangan terkini dalam bidang mereka.
  • Implementasi sistem penghargaan dan pengakuan yang terstruktur untuk dosen yang menunjukkan keunggulan dalam mencapai CPL melalui inovasi pengajaran, penelitian yang berdampak, atau kontribusi luar biasa terhadap pengembangan program studi.
  1. Evaluasi Pembelajaran yang Komprehensif dan Berkelanjutan:
  • Kaprodi harus merancang dan mengimplementasikan sistem evaluasi pembelajaran yang multidimensi dan berkelanjutan. Evaluasi ini harus dilakukan secara regular, tidak hanya di akhir semester, tetapi juga melalui penilaian formatif sepanjang proses pembelajaran.
  • Penggunaan berbagai metode evaluasi yang inovatif dan autentik harus didorong. Ini dapat mencakup, namun tidak terbatas pada, tes konvensional, proyek kolaboratif, presentasi, portofolio digital, simulasi berbasis kasus, dan penilaian berbasis kinerja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang holistik tentang pencapaian CPL oleh mahasiswa.
  • Kaprodi harus memimpin proses analisis mendalam terhadap hasil evaluasi pembelajaran. Ini melibatkan tidak hanya identifikasi area yang memerlukan perbaikan, tetapi juga perumusan strategi intervensi yang tepat sasaran. Proses ini harus melibatkan diskusi kolaboratif dengan tim dosen untuk memastikan pendekatan yang koheren dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
  1. Pemantauan dan Pelacakan Lulusan yang Sistematis:
  • Kaprodi harus mengembangkan sistem pemantauan lulusan yang komprehensif dan berkelanjutan. Ini dapat mencakup survei berkala, wawancara mendalam, dan analisis data longitudinal untuk memahami trajektori karir lulusan dan sejauh mana mereka menerapkan CPL dalam konteks profesional mereka.
  • Implementasi mekanisme umpan balik yang terstruktur dari lulusan dan pemberi kerja mereka. Ini dapat meliputi survei kepuasan pemberi kerja, forum diskusi dengan alumni, atau program mentoring alumni-mahasiswa. Informasi ini sangat berharga untuk menilai relevansi dan efektivitas CPL dalam mempersiapkan lulusan untuk dunia kerja.
  • Hasil dari pemantauan dan pelacakan lulusan harus digunakan sebagai input kunci dalam proses peninjauan dan penyempurnaan kurikulum secara berkala. Ini memastikan bahwa program studi tetap responsif terhadap tren dan kebutuhan yang berkembang di industri dan masyarakat.
  1. Kemitraan Strategis dengan Pemangku Kepentingan:
  • Kaprodi harus proaktif dalam membangun dan memelihara jaringan kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri, lembaga penelitian, organisasi profesional, dan masyarakat. Kemitraan ini harus bersifat mutual dan berkelanjutan, bukan hanya transaksional.
  • Pengembangan mekanisme formal untuk melibatkan pemangku kepentingan dalam proses pengembangan dan evaluasi kurikulum. Ini dapat mencakup pembentukan dewan penasihat industri, sesi konsultasi reguler, atau lokakarya kolaboratif untuk menyelaraskan CPL dengan kebutuhan industri dan masyarakat yang terus berkembang.
  • Kaprodi harus mengambil inisiatif dalam merancang dan mengimplementasikan program magang, proyek kolaboratif industri-akademik, dan peluang pembelajaran berbasis pengalaman lainnya. Program-program ini harus dirancang dengan cermat untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat mengaplikasikan CPL dalam konteks dunia nyata, sekaligus mendapatkan wawasan berharga tentang praktik industri terkini.

Untuk memastikan efektivitas upaya-upaya di atas, Kaprodi harus mengadopsi pendekatan yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah konkret dan inovatif yang dapat diimplementasikan:

  • Mengembangkan dashboard digital interaktif yang memvisualisasikan pemetaan CPL dengan komponen kurikulum, memungkinkan pemantauan real-time terhadap pencapaian CPL di seluruh program studi.
  • Merancang dan menerapkan sistem e-portfolio berbasis kompetensi untuk mahasiswa, yang memungkinkan mereka untuk mendokumentasikan dan merefleksikan perkembangan mereka dalam mencapai CPL sepanjang masa studi mereka.
  • Mengorganisir ‘Teaching Innovation Showcase’ tahunan, di mana dosen dapat mempresentasikan praktik inovatif mereka dalam mencapai CPL, mendorong budaya berbagi pengetahuan dan pembelajaran kolektif di antara staf akademik.
  • Meluncurkan program ‘CPL Champions’ di mana mahasiswa tahun akhir atau alumni yang baru lulus ditunjuk sebagai duta untuk mendemonstrasikan bagaimana CPL telah mempersiapkan mereka untuk karir mereka, memberikan perspektif yang berharga bagi mahasiswa yang sedang menempuh studi.
  • Mengimplementasikan sistem penilaian berbasis rubrik yang terstandarisasi dan terintegrasi secara digital, memungkinkan pemetaan langsung antara kinerja mahasiswa dengan CPL dan memfasilitasi analisis data longitudinal.
  • Menginisiasi program ‘Industry-Academia Co-creation Labs’, di mana tim mahasiswa, dosen, dan profesional industri berkolaborasi dalam proyek-proyek interdisipliner yang mencerminkan tantangan dunia nyata, memberikan platform untuk aplikasi dan evaluasi CPL dalam konteks yang autentik.
  • Mengembangkan seri podcast atau webinar ‘CPL in Action’, yang menampilkan alumni dan profesional industri berbagi pengalaman tentang bagaimana CPL yang mereka peroleh selama studi telah membentuk dan mempengaruhi perjalanan karir mereka.
  • Meluncurkan program ‘CPL Reflection Retreat’ tahunan, di mana seluruh civitas akademika program studi berkumpul untuk merefleksikan, mengevaluasi, dan merencanakan strategi peningkatan pencapaian CPL secara kolektif.

Dengan mengimplementasikan rangkaian upaya komprehensif ini secara konsisten dan adaptif, Kaprodi dapat memainkan peran katalis dalam memastikan bahwa CPL tidak hanya tercapai, tetapi juga terus berkembang untuk memenuhi tuntutan dinamis dari lanskap akademik dan profesional yang terus berubah. Pendekatan holistik ini akan memastikan bahwa program studi tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga pemikir kritis, inovator, dan agen perubahan yang siap menghadapi tantangan kompleks di masa depan.

Hits: 7

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

EnglishIndonesia